By telling us your country of residence we are able to provide you with the most relevant travel insurance information.
Please note that not all content is translated or available to residents of all countries. Contact us for full details.
Shares
Kebingungan, gelisah, dah hati ini bertanya-tanya kepada diri sendiri, kesalahan apa yang membuatku masuk kedalam portal warna yang isinya hanya pertimbangan, harapan, dan kepastian hanyalah sebuah tanda tanya. Namaku EKO yang lengkap RAJA EKO WIBOWO umurku 24 tahun dan agamaku islam. Aku bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu industri. Sudah 4 tahun aku bekerja di pabrik dan tentu saja tingkat stress yang kumiliki meningkat. Liburan, ingin sih liburan, tapi penghasilan yang kumiliki belum stabil untuk mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan. Aku sudah menikah dan mempunyai 1 anak perempuan. Sudah jalan 3 tahun dan masih tahap pengembangan. Hingga konflik akhirnya terjadi, karena pertumbuhan ekonomi yang tidak terlalu profit able. Komunikasipun mulai tidak terkoordinasi dengan baik yang membuat shock experimental dalam rumah tangga ku. Hingga akhirnya aku mendapatkan keberuntungan. Apa keberuntungan itu?? Menurutku sih bukan keberuntungan, tapi hanya buah yang selama ini aku abaikan yaitu proses taubat. Awalnya aku mengira mungkin ini solusi untuk konflik yang sedang terjadi dirumah tangga ku, rasanya seperti aku diberikan kesempatan kedua untuk memulai apa yang selama ini sudah mulai hancur karena kurangnya wawasan ku di agama. Iya benar, aku kurang tertarik dalam beragama dan sampai mendeklarasikan ateisme kepada diriku sendiri. Bukan agamanya yang salah, tapi future dari perkembangan agama di tempatku yang kurang stabil. Setelah aku mendapat kan jalan taubat aku mulai mengerti keadaan setidaknya aku bisa kembali belajar beragama. Sudah, aku sudah beragama tapi rumah tangga ku harus kuikhlasan karena tidak dapat dipersatukan kembali. Ya akhirnya aku dan istriku memutuskan berpisah. Setidaknya ada hikmah kami berpisah secara baik-baik dan tidak terlalu besar efeknya kepada anak kami. Karena perpisahan yang terjadi. Mentalkupun tidak stabil yang membuatku menjadi orang yang sensitif, murah sakit hati dan sulit memahami realita dalam bersosial. Itu membuatku Mengisolasi diriku didalam rumah. Kucoba untuk mengobati diri dijalan agama karena sudah kucoba berobat medis dan hasilnya tidak terlalu berpengaruh. Bersyukur diriku akhirnya berobat dijalan agama mempunyai pengaruh yang positif. Aku memutuskan mengundurkan diri dari tempat kerjaku untuk mencari referensi hidup yang baru. Bali adalah tujuanku untuk mendapatkan visualisasi yang baru. Di bali aku banyak mendapat kan wawasan yang baru sinkron dengan keadaan ku yang sedang belajar agama, aku menambah wawasan agamaku dengan melihat agama yang baru kukenal. Hindu, mayoritas penduduk bali menganut agama yang berlatarbelakangkan Jainisme. Budaya yang kental dari agama Hindu membantuku dalam proses penyembuhan ku. Tidak hanya sekedar jalan-jalan dan belajar aku juga mencari kerja di bali untuk bisa melanjutkan hidup. Aku banyak bertemu orang yang baru bahkan dari seluruh mancanegara. Tidak hanya agama Hindu, wawasanku tentang agama nasrani dan budha juga bertambah. Banyak tempat-tempat bersejarah yang kutemui di bali yang membuatku lebih memahami ilmu sosial. Sensitif sudah mulai bisa kuhadapi dan kulanjutkan untuk belajar tegas dalam menghadapi hidup ini. Tenang dalam berekspresi kunci untuk beradaptasi.