When Sunday arrived, on 9 February 2020, that day was the day I and all the teams from the campus INSTITUTE TECHNOLOGY AND HEALTH AVICENNA KENDARI, the midwifery major, traveled to Watumele village, Tenanggea district, South Konawe district. the beauty of the natural forest is spread out. Other teammates are sleeping, and those who experience nausea and vomiting because they are not accustomed to long trips.A meeting of the student team reception, then we rushed to Saat hari minggu tiba,di tanggal 9 februari tahun 2020 dimana hari itu adalah hari aku dan semua tim dari kampus INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENNA KENDARI jurusan KEBIDANAN melakukan perjalanan ke Desa Watumele kecamatan Tenanggea Kab.Konawe Selatan.Dari awal perjalanan saya sangat menikmati keindahan demi keindahan hutan alami terhampar luas.Teman tim yang lain ada yang sedang tidur,dan adapula yang mengalami mual dan muntah karena tidak terbiasa melakukan perjalanan jauh.singkat cerita,saya tiba dikantor Kecamatan Tinanggea,kami disambut disana dengan pemerintah setempat atau Pak Camat.Setelah mengadakan rapat penerimaan tim mahasiswa,maka kami bergegas menuju rumah kepala Desa.suasana desa itu sangat indah dan asri.banyak pohon buah naga yang menghiasi setiap rumah warga desa disana.kami melakukan tanya jawab tentang history desa itu.Ternyata Bapak Desa Watumelewe mengadakan inovasi dalam bentuk menciptakan tempat rekreasi di sekitar pantai yang banyak ditumbuhi pepohonan b akau.Beliau menciptakan tempat wisata,agar semua masyarakat mendapatkan kesempatan untuk menikmati liburan dengan rekreasi di pantai yang sengaja ditimbun pasir dan tanah,agar tempatnya luas untuk dibangunkan rumah-rumah kecil tempat para wisatawan bersantai bersama keluarga disana.Karena Bapak Desa mewajibkan seluruh masyarakatnya menanam buah naga di sekitar pekarangan rumah,maka harga buah naga disana murah dan buahnya sangat segar,karena dapat dipetik sendiri dari pohonnya.Dan buah naga tersebut banyak di jual di pinggir jalan,banyak di order ke supermarket atau toko-toko besar di kota kendari. Saya berada disana sangat banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat,tidak hanya menetapkan ilmu kebidanan saya di tengah masyarakat,tetapi saya juga mendapatkan ilmu tentang pertanian,tentang bagaimana cara bercocok tanam buah naga,bagaimana cara budidaya udang dan ikan bandeng,bagaimana cara berkomunikasi dan menarik minat warga at setempat untuk lebih giat lagi dalam memelihara kesehatannya,baga imana cara memanfaatkan buah naga dengan cara yang lebih unik dan lebih berfariasi,bagaimana cara menjaga kesehatan lingkungan dan lautan di sekitar tempat tingalnya.Saat aku sudah kembali kerumah,hal yang paling berkesan dalam hidupku adalah aku mendapatkan banyak ilmu di lapangan,khususnya di desa Watumelewe ,dan kenangan itu sangat membekas dihati saya dan juga dihati kawan-kawanku.Saat aku kembali kerumah,aku selalu merasa ingin kembali kedesa itu,desa itu sangat kreatif dan indah.Warga dan para pemerintahnya sangat ramah,mudah bergaul dan sangat terbuka,mereka sangat antusias memberikan jawaban jika kami bertanya.Saat kami membutuhkan sesuatu,mereka sangat cepat merespon dan gotong royong untuk membantu kami,hal itu tidak kami temukan lagi di kota besar seperti di Kota KENDARI tempatku tinggal.Kebudayaan masyarakat desa Watumelewe juga sangat beragam,ada yang beragama kristen,islam,hindu dan budha.Walaupun beragam suku,ras dan agama,tetapi mereka semua hidup rukun dan damai,karena toleransi antar umat beragama sangat dijunjung tinggi di desa itu.Aku sangat senang selama berada didesa itu,aku ingin tinggal lama disana dan menikmati suasana tenang dan damai bersama penduduk disana,disana terdapat suku kawa,bugis,bali,papua,nusa tenggara barat dan nusa tenggara timur,beraneka ragam suku yang tinggal di sana,pekerjaaan utama mereka disana adalah petani,nelayan,pedagang,buruh pabrik dan pegawai pemerintahan.Saat ada acara keagamaan,semua bahu membahu dalam menyukseskan acara sampai selesai,utamamanya acara pengajian Alqur'an,semua elemen masyarakat turut serta dalam pengajian bagi yang beragama islam,sedangakan yang tidak beragama islam tetap turut membantu acara pengajian tersebut.Begitupun sebaliknya,jika ada acara keagamaan lain selain islam,maka warga muslim juga ikut membantu.Suasana kekeluargaan disana sangat erat,walaupun berbeda beda tapi tetap satu.Jika ada permasalahan didesa itu,maka untuk menyelesaiakannya diadakan rapat musyawarah desa,karena desa itu juga memiliki kantor desa yang digunakan sebagai tempat atau aula rapat,jika ada informasi yang ingin dibahas.Mereka sangat patuh kepada Kepala desanya,perintah dan larangan kepala desa sangat mereka patuhi.Jika ada yang melanggar maka akan dikucilkan oleh anggota masyarakat lain,jadi disana mereka hidup sangat teratur dan rapi.Disana tidak pernah terdengar kekacauan atau pertengkaran,jika ada masalah maka dilaporkan ke kepala desa,sehingga masalah yang dihadapi di selesaikan dengan saran dan bantuan kepala desanya.Jika aku ditanya apakah ingin kembali kesana? Maka aku tidak akan berfikir dua kali lagi,aku pasti memilih kembali kesana,karena aku sangat nyaman disana,aku menemukan ketenangan batin,ang tidak aku dapatkan di kota atau didesa manapun.aku selalu merindukan desa yang cantik itu,aku tidak bisa melupakannya itulah kisahku